DIPIKIR-PIKIR.... IYA, YAH?
>> Senin, 14 Desember 2009
Mari sejenak kita bayangkan kehidupan kita sehari-hari.
Begitu bangun tidur, kita akan langsung menyantap sarapan. Minumannya bisa segelas susu yang berasal dari sapi yang diternakkan di daerah Lembang, Jawa Barat, atau teh manis yang bahan bakunya ditanam di daerah Puncak atau Pengalengan.
Ayah kalian mungkin menikmati kopi yang biji-bijinya ditanam di Sulawesi Tengah atau Sumatera Utara. Selama menikmati sarapan, biasanya kita juga menyimak siaran berita di televisi yang menayangkan sebuah program berita dari stasiun tv di Jakarta, yang televisinya buatan Jepang. Setelah mandi, kita mengenakan pakaian yang kapasnya ditanam di Sulawesi Selatan .
Setelah itu kita berangkat sekolah dengan angkot yang komponen-komponennya dibuat lebih dari selusin Negara di seluruh penjuru dunia. Sambil mendengarkan musik melalui handphone buatan Cina, dan lagunya diinyanyikan oleh orang Amerika. Begitu masuk ke ruang kelas, kita segera membuka sebuah buku yang penulisnya tinggal di Pontianak, penerbitnya di Ciracas, dan kertasnya diambil dari pabrik di Tasikmalaya, yang mengolah bubur kertas dari pepohonan yang tumbuh di hutan-hutan Kalimantan.
Setiap harinya, hidup kita sesungguhnya tergantung pada banyak orang lain di seluruh dunia, yang kebanyakan tidak pernah kita kenal, untuk menyedeiakan berbagai barang dan jasa yang kita nikmati. Interdependensi atau saling ketergantungan ini dimungkinkan karena manusia yang satu senantiasa mengadakan pertukaran dengan manusia lainnya.
Semua orang yang telah berjasa melakukan kegiatan produksi untuk menyediakan aneka barang dan jasa yang menjadi kebutuhan kita itu tidak melakukannya karena kebaikan hati atau ingin menyejahterakan kita, melainkan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Begitu pula dengan mereka yang bekerja di lembaga-lembaga pemerintahan, yang secara langsung maupun tidak langsung mengarahkan orang-ornag yang melakukan kegiatan produksi itu, Mereka semua bekerja menyediakan sesuatu yang kita butuhkan semata-mata untuk memperoleh imbalan bagi kepentingan mereka sendiri. Semua orang diuntungkan, simbiosis mutualisme.
0 komentar:
Posting Komentar